Minggu, 25 April 2021

Bagaimana Caranya Menulis Artikel Yang Baik

Bagaimana Caranya Menulis Artikel Yang Baik.





A. Skema Tulisan
Satu tulisan dibuat oleh paragraf-paragraf, dan paragraf dibikin oleh beberapa kalimat. kalimat yang dirangkai mesti sama-sama berkenaan maka membuat satu inspirasi. kalimat tersebut dibikin dari kalimat.

KATA-KALIMAT-PARAGRAF-TULISAN
Paragraf yang bagus harus penuhi 3 kriteria, ialah:
1. Kesatuan (kohesi), seluruh kalimat yang membina paragraf secara bersama mengatakan satu topik yang serupa.
2. Kesatuan (koherensi) adalah, kepaduan antar kalimat dalam paragraf.
3. Peningkatan paragraf ialah, pengaturan atau rincian dari buah pikiran yang membina paragraf itu.

B. Menulis Nonfiksi

Tanda-tanda karangan nonfiksi punya sifat empirik (bisa ditunjukkan secara empiris),dibikin menurut realita, serta memiliki peraturan dalam penulisannya.
Beberapa macam karangan nonfiksi:
1. Surat
Surat terdiri jadi dua adalah, surat personal dan surat dinas. Dalam tulisan surat personal ada titimangsa, alamat tujuan, salam, isi, salam penutup, dan salam penutup dan tanda-tangan pengirim surat. Dan dalam surat dinas ada KOP/kepala surat yang berisi alamat instansi, no, tambahan, hal, isi, titimangsa, serta info pengirim surat.
2. Iklan
Iklan sebetulnya sama dengan informasi, akan tetapi iklan memiliki kandungan faktor komersial. Iklan yakni pemberitahuan dari pencipta barang dengan arah memberitahu produknta terhadap costumer. Ada beberapa jenis iklan di antaranya:
• Iklan keluarga
• Iklan informasi
• Iklan tenaga kerja
• Iklan jual membeli
• Iklan propoganda
3. Pemberitahuan
Informasi ialah pernyataan yang penting dipahami banyak orang. Maksudnya biar banyak orang mengenal hal yang disiarkan. Bermacam informasi kerap kita saksikan. Di papan informasi sekolah, di terminal, dan pada tempat umum yang lain.
4. Surat pembaca
Surat pembaca yaitu surat yang dibentuk oleh pembaca yang diperuntukkan ke redaksi.
5. Surat permintaan
Surat permintaan adalh surat yang brisi permohonan atau permintaan baik pada individual atau grup.
6. Pidato
Pidato bisa dikerjakan dengan pelbagai langkah, adalah dengan membaca naskah pidato, memanfaatkan garis besar atau tiada naskah. Ada langkah-langkah untuk membuat naskah pidato, adalah:
• Tentukan niat serta maksud pidato
• Tentukan dasar kasus
• Membuat naskah pidato
7. Laporan
Laporan ialah satu dokumen yang menampung data trtentu yang sudah disatukan dan diatur. Contoh laporan dialog.
Laporan Dialog

1. Waktu :
2. Tempat:
3. Objek :
4. Pimpinan dialog :
5. Notulis :
6. Peserta :

Hasil dialog
• Pertanyaan
• Jawaban

C. Menulis Fiksi
Evaluasi menulis (mengarang) sesungguhnya udah diawali sejak mulai anak duduk di kelas 1 SD. Anak belajar menggambar lalu dia tuliskan sejumlah kalimat berkenaan gambarnya itu selanjutnanya, persyaratan mengarang bisa diberikan perlahan-lahan. Yang terutama yaitu kita bisa mengegas spontanitas atau keberanian anak dalam mengungkapka ide dan isi hatinya lewat alat tulisan.
Materi menulis fikasi di papan atas meliputi materi berikut :
1) Menulis karangan menurut serangkaian gambar seri
2) Menambahkan narasi cerita
3) Menulis narasi fiktif berdasar pengalaman
4) Menambahkan isi pantun
5) Membuat karangan dari gambar seri yang diacak
6) Menulis prosa simpel
7) Menulis puisi bebas
8) Memparafrasekan puisi
9) Menulis kisah simple
Evaluasi menulis fiksi mesti mempunyi maksud yang pasti. Bahan pembelajarannya juga harus sesuai karakter murid, terkait dengan perubahan jiwa dan lingkungan murid. Jangan dibiarkan anak menulis berkaitan suatu hal yang belum dia pahami, Oleh karenanya beri peluang untuk anak memutuskan obyek yang dikisahkannya.
Penilaian menulis fiksi mesti diusahakan untuk beri motivasi tidak untuk memutuskan. Yang kita lakkukan tidak membuat anak selaku seseorang penyair, pujangga, penulis novel atau penulis skenario, bakaltetapi di sini kita usaha untuk membikin sikap dan pandangan positif terhadap anak, hingga anak suka menulis. Penilaian karangan baiknya berwujud fortopolio yang dikasihkan tanggapan. Anak akan berasa dihormati di saat kreasinya dikasihkan apresiatif, daripada cuman diparaf saja.

D. Sejumlah model Evaluasi Menulis Fiksi
Menulis (mengarang) fiksi di SD kelas atas mencangkup ke-3 typical sastra ialah mengarng puisi, cerpen, serta cerita. Dalam realisasinya, mengarang ke-3 wujud sastra anak itu butuh siasat spesifik sesuai ciri pelajar umur SD, ialah belajar sekalian bermain.

1. Contoh Beberapa model Evaluasi Mengarang Puisi
a) Menulis bersama
• Murid dipisah jadi kelompok-kelompok semasing 2 orang.
• Pelajar pertama tuliskan judul serta baris pertama puisi. Jumlah kata dalam tiap baris ditetapkan lebih dahulu.
• Kerts kerja pelajar pertama diserahkan ke temannya.
• Temannya membaca judul serta baris pertama barusan, selanjutnya menulis baris ke-2 dalam jumlah kata yang serupa, terkait dengan baris pertama.
• Kertas dibalikkan ke murid pertama, dia tuliskan baris ke-3 , lalu kembali lagi terhadap temannya. Demikian selanjutnya sampai jumlah baris yang dibutuhkan tuntas dicatat.
• Bacakan puisi di muka kelas dengan seorang pelajar dari kelompoknya.

b) Menulis Cita –cita
Guru arahkan biar hasrat atau impian pelajar dikatakan ke dalam puisi. Guru bisa menolong dengan memberi sejumlah pertanyaan, semisalnya "Apa impian kalian apabila telah besar kelak?"

c) Menulis Imajinasi
Pelajar dibawa meningkatkan daya imajinasinyatentang suatu hal yang aneh tetapi diketahuinya. Guru perlu menolong mmengembangkan imajanasi pelajar, semisalnya "Beberapa anak bagaimana semisal kita memiara Dinosaurus di dalam rumah kita? Bagaimana tetangga dan wilayah lebih kurang kamu? Tuliskan apa yang kalian asumsikan di dalam wujud puisi. Kamu bisa mengayalkan benda lain."

d) Puisi Namaku
Murid membuat puisi dari nama mereka semasing. Tips-tipsnya :
• Atur ke bawah huruf-huruf namamu
• Huruf awalmu jadi huruf awal mula kalimat setip baris puisi
• Tiap-tiap kalimat harus bertautan dengan kalimat lain awalnya
• Putuskan judul yang sama dengan yang dikisahkan
Contoh :
Desaku

Saya tinggal di dusun
Di desaku ada sawah, gunung, serta sungai
Begitu indah panoramanya
Kami sangant menyukai desaku
Saya selalu akan melindungi desaku

e) Membuat Abjad
Puisi abjad diatur ke bawah dari A sampai Z. Setiap huruf adalah awalan baris puisi.

Contoh :

Saya Anak Cerah
Saya anak sekolah yang cerah
Senang terus sejauh waktu
Gemerlap dalam belajar
Serta disiplin membina pengetahuan
Kamu Bu Guru, karenamu saya punya ilmu
Guruku selamanya, hingga akhir hayat.

f) Puisi dari Gambar
Guru perlihatkan gambar pada pelajar. Kemukakan pertanyan-pertanyan tuntunan perihal gambar itu, semisalnya :
" Gambar apa ini? Di mana ini berlangsung? Apa yang kamu saksikan pada gambar ini?" Jawaban pelajar yang bermacam jadi rangka untuk bikin suatu puisi.

g) Membayang Momen
Bentuk ini tuntut keterampilan guru dalam memberinya lukisan object untuk menstimulasi imajinasi pelajar. Contoh :
Guru mebceritakan penglamannya di saat naik gunung, saat hingga sampai di pucuk ibu menyaksikan ke bawah. Tutup matamu. Asumsikan apa yang dapat kamu saksikan ke bawah, beberapa anak didiamkan tutup mata lebih kurang lima menit.
• Apa yang kau saksikan?
• Saya takut
• Di bawah gunung sangatlah cantik
• Dan seterusnya.
Hasil pembayangan pelajar diatur jadi suatu puisi.

h) Memonitor Lingkungan
Murid dibawa mempelajari sekitar lingkungan sekolah. Murid harus memonitor apa yang mereka gemari. Sehabis usai, mereka dibawa menulis hasil penemuannya ke sebuah bentuk puisi.

i) Puisi Lamunan
Murid dibawa meningkatkan imajinasinya melamunkan suatu hal (umpamanya, hewan piaraan atau apa) lebih kurang 10 menit. Selanjutnya menuliskannya hasil lamunannya ke sebuah bentuk puisi.

j) Mengikuti Bentuk Puisi yang Udah Jadi
Pelajar menyatukan kliping sejumlah puisi beberapa anak dari majalah atau koran. Murid secara kolompok membaca puisi ada pada klipingnya. Pelajar grup satu membaca puisi golongan pelajar yang lain. Pelajar mesti menyadari isi dan beberapa unsur puisi secara berdompol. Sehabis mengetahui, murid secara personal dikasih pekerjaan membikin puisi bertemakan sama tetapi memakai kalimat sendiri.

k) Menyambung Puisi
Pelajar dikasih puisi yang belum prima. Puisi sisi belakang di hilangkan. Murid harus membaca serta memperkirakan sambungan puisi itu. Murid tuliskan lanjutan puisi itu sesuai sama objek yang telah ada pada sisi awalnya puisi.

l) Bercerita Mimpi
Pelajar mengingat mimpi yang pernah dilaluinya. Hasil ingat dicatat berbentuk rangka karangan dalam buku catatan. Setelah itu membuat rangka karangan jadi puisi.

2. Beberapa model Evaluasi Mengarang Cerpen
a) Bercerita Gambar
Murid membuat suatu narasi menurut gambar momen yang bisa diatur jadi suatu narasi komplet. Pelajar mesti mempelajari gambar itu dengan petunjuk pertanyaan. Jawaban pertanyaan barusan adalah rangka narasi yang akan ditingkatkan murid. Selesai tuntas, tulisan ditinjau serta disunting dengan kawan yang lain dalam barisan.

b) Menambahkan Narasi
Guru berikan narasi yang belum usai, lantas murid menambahkan narasi itu dengan berikan rambu-rambu, contoh: Ia anak yang rajin, santun, dan hormat di guru dll.

c) Mulai Narasi
Murid dibawa bikin sejumlah paragraf awal mula narasi yang udah disajikan guru akan tetapi paragraf mulanya dikosongkan. Pelajar isi sisi awalnya dan harus terangkai secara baik pada narasi sisi akhir yang udah disiapkan guru.

d) Tukar Profil
Arah mengarang narasi style ini buat memahamkan profilpada waktu mengarang narasi. Pelajar mesti menukar profil dalam ceritannya baik dengan beberapa nama yang pernah mereka mengenal atau berdasar pemikiran penceritaan.

e) Tukar Seting
Murid bisa lebih mengetahui waktu serta seting satu narasi. Kegiatannya, murid dikasih narasi yang settingannya dikosongkan untuk diisi oleh murid.

f) Mengurutkan Plot
Arah pekerjaan ini biar murid bisa menbuat suatu narasi dengan urut. Jalannya, guru membagi amplop berisi potongan plot di semasing grup. Pelajar mengenali, merundingkan serta memindahkan formasi plot yang telah diatur berbentuk tulisan.

g) Bercerita Mimpi
Guru berikan lukisan kalau narasi itu bisa ditambahkan atau dikurangi biar terang sistemnya. Diamkan murid membuat narasi sama dengan kemauannya.

h) Ceritakan Pengalaman
Pengalaman yang dikisahkan bisa berwujud pengalaman tiap hari atau kejadian menarik. Pedoman yang dikasihkan guru ialah sebagai berikut :
Contoh
• Sudah pernah kamu lakukan perjalanan/?
• Coba katakan, sama siapa kamu pergi ? ke mana? Dll

i) Bercerita Harapan
Dalam tulisan cerpen yang sumbernya dari harapan murid, masih membutuhkan tuntunan guru, lantaran bisa saja dia cuma dapat menuliskannya sejumlah beris kalimat saja. Pelajar mesti dibawa untuk menjawab pertanyaan sendiri :
Apa dambaan kamu? Kenapa kamu memutuskan dambaan itu? Dan seterusnya. Jawaban bakal jadi kernagka karangan.

3. Sejumlah model Evaluasi Sinetron
a) Mencontoh Bentuk Cerita
Kegiatannya dengan terlebih dulu diawali membaca atau mendengarka naskah kisah yang ada. Pelajar secara berkerumun mesti menyadari naskah sinetron yang dibacakan di mereka, lantas menulis kembali satu cerita sesuai sama sinetron yang dibacakan dengan ujaran sendiri.

b) Menyambung Naskah Cerita
Pelajar dikasih naskah kisah yang tidak komplet, sisi pada akhirnya di hilangkan. Pelajar secara bergerombol harus mendalami dan menyambung dengan ujaran sendiri sesuai jalur awalan yang dibaca.

c) Mendata Diskusi Sosiodrama
Mode ini pelajar disuruh menulis atau merekam diskusi yang dikatakan temannya. Dikerjakan secara berkerumun, pelajar share pekerjaan. Lantas lengkapi diskusi itu dengan elemen lain. Kesibukan ini dilaksanakan dalam rumah.

d) Menulis Diskusi Satu Benda
Style ini diskusi dirangsang dengan memakai satu benda yang ringan dipreoleh dari sekitar lingkungan.

Contoh :
• Guru menunjukkan suatu benda
• Panggil 2 orang murid umtuk berbicara terkait benda itu di depang kelas.
• (a) benda apakah itu?
• (b) bunga
• (a) bunga apa? Dst

e) Menulis Diskusi Boneka
Evaluasi style ini hampir mendekati kegiatannya dengan kesibukan menulis diskusi perihal satu benda. Di sini benda itu ditukar dengan boneka.

f) Mengarang Sinetron dari Cerpen
Dengan diawali kehiatan membaca cerpen. Pelajar mesti menghargai beberapa unsur narasi dan kepribadian tiap figur. Seusai murid pahami watak dan aliran cerpen, murid menulis narasi jadi sinetron berbentuk text kisah.

A. Formasi Tulisan
Suatu tulisan dibikin oleh paragraf-paragraf, sedang paragraf dibikin oleh beberapa kalimat. kalimat yang dirangkai mesti sama-sama berkenaan maka membuat satu inspirasi. kalimat tersebut dibikin dari kalimat.

KATA-KALIMAT-PARAGRAF-TULISAN
Paragraf yang bagus mesti penuhi 3 persyaratan, ialah:
1. Kesatuan (kohesi), semuanya kalimat yang membina paragraf secara berbarengan mengatakan satu obyek yang serupa.
2. Kesatuan (koherensi) ialah, kepaduan antar kalimat dalam paragraf.
3. Peningkatan paragraf yakni, penataan atau rincian dari ide yang membina paragraf itu.

B. Menulis Nonfiksi

Tanda-tanda karangan nonfiksi mempunyai sifat empirik (bisa dipastikan secara empiris),dibuat menurut fakta, serta memiliki ketentuan dalam penulisannya.
Beberapa macam karangan nonfiksi:
1. Surat
Surat terdiri jadi dua ialah, surat personal serta surat dinas. Dalam tulisan surat individu ada titimangsa, alamat tujuan, salam, isi, salam penutup, serta salam penutup dan tanda-tangan pengirim surat. Dan dalam surat dinas ada KOP/kepala surat yang berisi alamat instansi, no, tambahan, soal, isi, titimangsa, serta info pengirim surat.
2. Iklan
Iklan sebetulnya sama dengan pemberitahuan, akan tetapi iklan punya kandungan bagian komersial. Iklan ialah informasi dari pembikin barang dengan maksud memberitakan produknta terhadap kastemer. Ada beberapa jenis iklan misalnya:
• Iklan keluarga
• Iklan pemberitahuan
• Iklan tenaga kerja
• Iklan beli-jual
• Iklan propoganda
3. Informasi
Informasi ialah pernyataan yang penting dipahami beberapa orang. Arahnya biar beberapa orang ketahui soal yang dikabarkan. Beberapa informasi kerap kita saksikan. Di papan informasi sekolah, di terminal, dan dalam tempat umum yang lain.
4. Surat pembaca
Surat pembaca merupakan surat yang dibentuk oleh pembaca yang diperuntukkan terhadap redaksi.
5. Surat permintaan
Surat permintaan adalh surat yang brisi permohonan atau permintaan baik terhadap perseorangan atau kumpulan.
6. Pidato
Pidato bisa dikerjakan dengan beragam metode, adalah dengan membaca naskah pidato, gunakan garis besar atau tiada naskah. Ada selangkah untuk membuat naskah pidato, ialah:
• Memastikan niat dan arah pidato
• Tentukan dasar masalah
• Membuat naskah pidato
7. Laporan
Laporan merupakan satu dokumen yang menampung info trtentu yang udah digabungkan serta diatur. Contoh laporan dialog.
Laporan Dialog

1. Waktu :
2. Tempat:
3. Objek :
4. Pimpinan dialog :
5. Notulis :
6. Peserta :

Hasil dialog
• Pertanyaan
• Jawaban

C. Menulis Fiksi
Evaluasi menulis (mengarang) sebetulnya telah mulai mulai sejak anak duduk di kelas 1 SD. Anak belajar menggambar lalu dia tuliskan sejumlah kalimat perihal gambarnya itu selanjutnanya, persyaratan mengarang bisa diberikan bertahap. Yang paling penting yakni kita bisa memecut spontanitas atau keberanian anak dalam mengungkapka ide dan isi hatinya lewat alat tulisan.
Materi menulis fikasi di papan atas meliputi materi berikut :
1) Menulis karangan berdasar serangkaian gambar seri
2) Meneruskan narasi cerita
3) Menulis narasi buatan berdasar pengalaman
4) Menambahkan isi pantun
5) Membuat karangan dari gambar seri yang diacak
6) Menulis prosa simple
7) Menulis puisi bebas
8) Memparafrasekan puisi
9) Menulis sinetron simpel
Evaluasi menulis fiksi mesti mempunyi maksud yang pasti. Bahan pembelajarannya juga mesti sama dengan ciri murid, bersangkutan dengan kemajuan jiwa dan lingkungan murid. Jangan dibiarkan anak menulis berkaitan suatu hal yang belum dia kenali, Oleh lantaran itu kasih peluang untuk anak pilih obyek yang dikisahkannya.
Penilaian menulis fiksi harus diusahakan buat mendorong tidak untuk memutuskan. Yang kita lakkukan tidak membuat anak menjadi seseorang penyair, pujangga, penulis novel atau penulis skenario, bakaltetapi di tempat ini kita usaha buat membikin sikap dan pemahaman positif pada anak, maka anak suka menulis. Penilaian karangan semestinya berwujud fortopolio yang dikasihkan opini. Anak dapat berasa dihormati sewaktu kreasinya dikasihkan apresiatif, daripada cuman diparaf saja.

D. Sejumlah model Evaluasi Menulis Fiksi
Menulis (mengarang) fiksi di SD papan atas mencangkup ke-3 typical sastra ialah mengarng puisi, cerpen, serta cerita. Dalam realisasinya, mengarang ke-3 wujud sastra anak itu membutuhkan siasat tertentu sama dengan ciri-khas pelajar umur SD, yakni belajar sembari bermain.

1. Contoh Sejumlah model Evaluasi Mengarang Puisi
a) Menulis bersama
• Pelajar dipisah jadi sekelompok semasing 2 orang.
• Murid pertama tuliskan judul serta baris pertama puisi. Jumlah kata dalam tiap baris dipastikan lebih dahulu.
• Kerts kerja pelajar pertama dikasihkan ke temannya.
• Temannya membaca judul dan baris pertama barusan, lalu menulis baris ke-2 dalam jumlah kata yang serupa, terkait dengan baris pertama.
• Kertas dibalikkan ke pelajar pertama, dia menuliskannya baris ke-3 , lalu kembali lagi ke temannya. Demikian selanjutnya hingga sampai jumlah baris yang dibutuhkan tuntas dicatat.
• Bacakan puisi di muka kelas dengan seorang murid dari kelompoknya.

b) Menulis Cita –cita
Guru arahkan biar hasrat atau asa pelajar diutarakan ke dalam puisi. Guru bisa menolong dengan berikan sejumlah pertanyaan, misalnya "Apa harapan kalian apabila udah besar kelak?"

c) Menulis Imajinasi
Pelajar dibawa meningkatkan daya imajinasinyatentang suatu yang aneh tetapi diketahuinya. Guru butuh menolong mmengembangkan imajanasi murid, umpamanya "Beberapa anak bagaimana semisal kita memiara Dinosaurus di dalam rumah kita? Bagaimana tetangga serta wilayah kurang lebih kamu? Tuliskan apa yang kalian pikirkan ke dalam wujud puisi. Kamu bisa mengandaikan benda lain."

d) Puisi Namaku
Murid bikin puisi dari nama mereka semasing. Tips-tipsnya :
• Atur ke bawah huruf-huruf namamu
• Huruf awalmu jadi huruf awalnya kalimat setip baris puisi
• Tiap kalimat harus bertautan dengan kalimat lain awal mulanya
• Putuskan judul yang sama dengan yang dikisahkan
Contoh :
Desaku

Saya tinggal di dusun
Di desaku ada sawah, gunung, dan sungai
Sangat indah panoramanya
Kami sangant menyukai desaku
Saya selalu akan jaga desaku

e) Membuat Abjad
Puisi abjad diatur ke bawah dari A hingga Z. Setiap huruf adalah awalan baris puisi.

Contoh :

Saya Anak Cerah
Saya anak sekolah yang cerah
Berbahagia terus sejauh waktu
Benderang dalam belajar
Serta telaten membina pengetahuan
Kamu Bu Guru, karenamu saya memiliki ilmu
Guruku selamanya, hingga akhir hayat.

f) Puisi dari Gambar
Guru menunjukkan gambar ke pelajar. Kemukakan pertanyan-pertanyan petunjuk perihal gambar itu, semisalnya :
" Gambar apa ini? Di mana ini berlangsung? Apa yang kamu tonton di gambar ini?" Jawaban pelajar yang bermacam jadi rangka untuk bikin suatu puisi.

g) Membayang Momen
Style ini tuntut keterampilan guru dalam berikan kisah object untuk menggairahkan imajinasi pelajar. Contoh :
Guru mebceritakan penglamannya sewaktu naik gunung, saat sampai di pucuk ibu menyaksikan ke bawah. Tutup matamu. Asumsikan apa yang dapat kamu saksikan ke bawah, beberapa anak didiamkan tutup mata lebih kurang lima menit.
• Apa yang kau tonton?
• Saya takut
• Di bawah gunung sangatlah elok
• Dan seterusnya.
Hasil pembayangan murid diatur jadi satu puisi.

h) Mempelajari Lingkungan
Murid dibawa mengawasi sekitar lingkungan sekolah. Murid harus mempelajari apa yang mereka gemari. Sesudah usai, mereka dibawa menulis hasil penemuannya ke bentuk puisi.

i) Puisi Lamunan
Pelajar dibawa meningkatkan imajinasinya melamunkan suatu hal (semisalnya, hewan piaraan atau apa) kurang lebih 10 menit. Setelah itu tuliskan hasil lamunannya berbentuk puisi.

j) Mencontoh Bentuk Puisi yang Udah Jadi
Murid menghimpun kliping sejumlah puisi beberapa anak dari majalah atau koran. Murid secara kolompok membaca puisi ada di dalam klipingnya. Murid barisan satu membaca puisi golongan pelajar yang lain. Murid mesti menyadari isi serta beberapa unsur puisi secara berkerumun. Selepas memahami, pelajar secara perseorangan dikasih pekerjaan bikin puisi bertopik sama tetapi gunakan kalimat sendiri.

k) Melanjutkan Puisi
Pelajar dikasih puisi yang belum prima. Puisi sisi belakang di hilangkan. Pelajar mesti membaca serta memperhitungkan lanjutan puisi itu. Murid tuliskan lanjutan puisi itu sesuai sama objek yang telah ada pada sisi awal mula puisi.

l) Bercerita Mimpi
Murid mengingat mimpi yang pernah dilaluinya. Hasil ingat dicatat berbentuk rangka karangan dalam buku catatan. Lantas membuat rangka karangan jadi puisi.

2. Beberapa model Evaluasi Mengarang Cerpen
a) Bercerita Gambar
Pelajar membuat suatu narasi berdasar gambar momen yang bisa diatur jadi satu narasi komplet. Murid harus memperhatikan gambar itu dengan tuntunan pertanyaan. Jawaban pertanyaan barusan sebagai rangka narasi yang bakal diciptakan pelajar. Seusai tuntas, tulisan ditinjau dan disunting dengan rekan yang lain dalam group.

b) Meneruskan Narasi
Guru memberi narasi yang belum tuntas, setelah itu murid menambahkan narasi itu dengan berikan rambu-rambu, contoh: Ia anak yang rajin, santun, dan hormat di guru dll.

c) Mulai Narasi
Pelajar dibawa bikin sejumlah paragraf awalan narasi yang udah disiapkan guru tapi paragraf mulanya dikosongkan. Pelajar isikan sisi awalan dan mesti terangkai secara baik pada narasi sisi akhir yang telah disiapkan guru.

d) Tukar Figur
Arah mengarang narasi mode ini buat memahamkan figurpada waktu mengarang narasi. Pelajar harus ganti figur dalam ceritannya baik dengan beberapa nama yang pernah mereka tahu atau berdasar pemikiran penceritaan.

e) Tukar Seting
Pelajar bisa lebih mengenali waktu serta seting suatu narasi. Kegiatannya, murid dikasih narasi yang settingannya dikosongkan untuk diisi oleh pelajar.

f) Mengurutkan Plot
Arah aktivitas ini biar pelajar bisa menbuat satu narasi dengan urut. Jalannya, guru membagi amplop berisi potongan plot pada semasing kumpulan. Pelajar menganalisis, membicarakan serta memindahkan formasi plot yang telah diatur berbentuk tulisan.

g) Bercerita Mimpi
Guru berikan kisah kalau narasi itu bisa ditambahkan atau dikurangi agar terang sistemnya. Diamkan murid membuat narasi sesuai kemauannya.

h) Bercerita Pengalaman
Pengalaman yang dikisahkan bisa berwujud pengalaman keseharian atau kejadian menarik. Pedoman yang dikasihkan guru ialah sebagai berikut :
Contoh
• Sudah pernahkah kamu melaksanakan perjalanan/?
• Coba katakan, sama siapa kamu pergi ? ke mana? Dan lain-lain

i) Bercerita Dambaan
Dalam tulisan cerpen yang sumbernya dari dambaan pelajar, masih membutuhkan tuntunan guru, lantaran bisa saja dia cuma akan menuliskannya sejumlah beris kalimat saja. Murid mesti dibawa buat menjawab pertanyaan sendiri :
Apa harapan kamu? Kenapa kamu memutuskan impian itu? Dsb. Jawaban akan jadi kernagka karangan.

3. Beberapa model Evaluasi Cerita
a) Menyerupai Bentuk Cerita
Kegiatannya dengan diawali membaca atau mendengarka naskah kisah yang ada. Murid secara berkerubung harus mengerti naskah sinetron yang dibacakan pada mereka, lantas menulis kembali satu kisah sama dengan kisah yang dibacakan dengan kalimat sendiri.

b) Menambahkan Naskah Sinetron
Pelajar dikasih naskah sinetron yang tidak komplet, sisi selanjutnya di hilangkan. Pelajar secara berkerubung mesti menyadari dan melanjutkan dengan ujaran sendiri sesuai aliran awal mula yang dibaca.

c) Mendata Diskusi Sosiodrama
Bentuk ini pelajar disuruh menulis atau merekam diskusi yang dikatakan temannya. Dijalankan secara berkerumun, pelajar share pekerjaan. Lantas lengkapi diskusi itu dengan faktor lain. Pekerjaan ini dikerjakan di dalam rumah.

d) Menulis Diskusi Satu Benda
Mode ini diskusi dirangsang dengan gunakan satu benda yang simpel dipreoleh dari sekitar lingkungan.

Contoh :
• Guru perlihatkan satu benda
• Panggil 2 orang pelajar umtuk berunding mengenai benda itu di depang kelas.
• (a) benda apa yang dimaksud?
• (b) bunga
• (a) bunga apa? Dst

e) Menulis Diskusi Boneka
Evaluasi bentuk ini hampir serupa kegiatannya dengan pekerjaan menulis diskusi mengenai satu benda. Di sini benda itu ditukar dengan boneka.

f) Mengarang Kisah dari Cerpen
Dengan diawali kehiatan membaca cerpen. Murid harus menghargai beberapa unsur narasi dan sifat tiap-tiap figur. Seusai murid mendalami sifat serta sistem cerpen, murid menulis narasi jadi sinetron berbentuk text cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar